Kapan Lebaran Ketupat 2023? Ini Filosofi Ketupat Menurut Budayawan Kiai Jadul Maula

Kapan Lebaran Ketupat 2023? Ini Filosofi Ketupat Menurut Budayawan Kiai Jadul Maula

27 April 2023
309 dilihat
1 menit, 49 detik

Tsaqafah.id – Lebaran Ketupat adalah salah satu tradisi masyarakat Muslim pasca Idulfitri. Di beberapa daerah, Lebaran Ketupat sering disebut dengan istilah Syawalan.

Lebaran Ketupat biasa diadakan seminggu pasca Idulfitri. Tradisi ini dilakukan sebagian besar masyarakat Muslim Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Pada masyarakat Jawa, tradisi Lebaran Ketupat melambangkan simbol kebersamaan.

Diadakan seminggu pasca Idulfitri, dengan begitu Lebaran Ketupat tahun 2023 jatuh pada Sabtu, 29 April 2023, tepat seminggu pasca Idulfitri 2023 pada 22 April 2023.

Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi menyebut tradisi Lebaran Ketupat muncul pada era Walisongo dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat Nusantara.

Baca Juga

Kemudian, tradisi ini dijadikan sarana untuk mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Allah swt, bersedekah, dan bersilaturahmi di hari lebaran.

Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lesbumi PBNU) KH Jadul Maula menjelaskan makna ketupat dalam bahasa Jawa diistilahkan dengan kupat. Menurutnya, istilah itu merupakan akronim dari ngaku lepat.

Selain itu, kupat memiliki bentuk persegi empat, simpulnya juga memiliki bentuk yang serupa. Karenanya, empat merupakan angka istimewa dalam ketupat dan mengandung nilai filosofi yang dalam.

Baca Juga Petasan, Masih Bagian dari Tradisi Ramadan dan Hari Raya?

Menurut Kiai Jadul, empat memiliki makna empat arah mata angin, yaitu Utara, Barat, Selatan, dan Timur.

“Empat juga bermakna empat mazhab, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali dan Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affaan, dan Ali bin Abi Thalib,” kata Kiai Jadul dalam Diskusi Budaya “Ragam Tradisi Syawalan di Nusantara”, Rabu (26/4/2023).

Tidak hanya itu, empat juga mengandung arti jumlah punakawan dalam kisah pewayangan Jawa, yaitu Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Empat juga memiliki arti spiritual seperti empat pimpinan malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail.

Menurut Kiai Jadul, semua makna filosofis empat itulah yang sebetulnya terus diingatkan melalui kehadiran ketupat pada Idul Fitri. Makna-makna tersebut yang perlu diperhatikan dan dikelola dengan betul-betul oleh umat Islam.  

Baca Juga

“Itu yang harus dijaga, dikelola dengan benar untuk terciptanya kesempurnaan manusia sebagai manusia karena diturunkan Allah ke dunia tidak main-main sebagai khalifatullah, dia harus bisa mengenali, mengendalikan, dan mengarahkan empat itu,” katanya.  

Kiai Jadul menegaskan bahwa makna filosofi bukan sekadar pemaknaan. Namun, menurutnya, hal tersebut dapat memengaruhi realitas sosial yang ada. Makna-makna itu  mampu menciptakan masyarakat sejahtera, bahagia, adil makmur. Namun, makna filosofis itu semakin terkikis sehingga bersisa tradisinya saja secara artifisial.

Profil Penulis
tsaqafriend
tsaqafriend
Penulis Tsaqafah.id

43 Artikel

SELENGKAPNYA