Tsaqafah.id – Semua akan indah pada waktunya. Anda percaya itu?
Tapi apakah benar ‘semua akan indah pada waktunya’, tergantung kepercayaan dan pengamalan anda. Takdir Tuhan jelas baik. Kita saja yang sering tidak terima.
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Mungkin kau membenci suatu hal padahal itu lebih baik untukmu. Mungkin juga kau menyukai suatu hal padahal itu buruk untukmu.
Ada ulama bernama Al-‘Utbi yang melihat seorang wanita yang sangat cantik sedang bercanda dengan seorang laki-laki yang terlihat sudah tua dan buruk rupa ketika sedang jalan-jalan di jalan raya Kota Bashrah. Ketika laki-laki itu berbicara, si wanita tampak tertawa.
Sang ulama kemudian mendekati wanita itu. “Siapa lelaki itu?” Tanyanya.
“Dia suamiku,” jawab wanita itu.
Merasa heran, sang ulama menanyainya lagi, “kamu cantik, bagaimana bisa kamu sabar hidup dengan orang jelek?”
“Bisa jadi ia diberi rezeki wanita sepertiku kemudian ia bersyukur. Sedangkan aku diberi rezeki lelaki seperti dia kemudian aku bersabar. Orang yang bersyukur dan orang yang bersabar termasuk ahli surga. Apa aku tidak rela dengan apa yang Tuhan berikan kepadaku?”
Mendengar jawaban wanita itu sang ulama sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Ia meneruskan langkah dan pergi meninggalkannya.*
Selalu ada sisi baik dan positif pada hal-hal yang Tuhan tetapkan. Tergantung kita mau memandangnya dari mana. Jika pikiran selalu negatif, mana mungkin kita bisa mendapatkan hikmahnya.
*dinukil dari kitab An-Nawaadir kraya Imam Al-Qulyuubi