Aksi Damai Santri Kepung Markas Polda DIY, Tuntut Pengusutan Kasus Penusukan

Aksi Damai Santri Kepung Markas Polda DIY, Tuntut Pengusutan Kasus Penusukan

29 Oktober 2024
59 dilihat
2 menits, 1 detik

Sleman, Tsaqafah.id – Aksi damai “Santri Menggugat” mengundang ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren di wilayah DIY untuk menuntut kasus penusukan di depan Markas Polda DIY, Sleman, pada Selasa (29/10).

Rombongan santri mulai memadati lokasi pada pagi hari, sekira pukul 09.00. Mereka ramai-ramai berangkat dengan menggunakan bus, mobil dan sepeda motor dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Terpantau jumlah massa terus bertambah hingga menjelang siang pada pukul 10.30 WIB.

Pesantren-pesantren besar seperti Assalafiyah Mlangi, Al Imdad Bantul, Wahid Hasyim, Al Munawwir Krapyak, dan beberapa pesantren lainnya, turut berpartisipasi dalam aksi damai ini.

Para santri mengusung spanduk, bendera Indonesia, dan bendera Nahdlatul Ulama (NU), serta poster-poster berisi pesan damai.

Beberapa tulisan pada poster santri menampilkan pesan tegas, seperti “Emosi Tak Terkontrol, Karena Ciu Sebotol,” “Sumpah Pemuda Anti Outlet Dua Tiga,” “Bebaskan Jogja Istimewa dari Tindak Kekerasan,” “Miras Diteguk Santri Ditusuk,” bahkan masih terdapat banyak lagi.

Baca Juga: Belajar Menghadapi Kenyataan Pahit dari Nabi Ayub As

Aksi ini dipicu oleh insiden penusukan dan penganiayaan yang terjadi pada Rabu (23/10) lalu, yang melibatkan dua santri sebagai korban.

Berdasarkan keterangan pihak Polresta Yogyakarta, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.25 WIB di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Saat itu, rombongan tidak dikenal yang berjumlah sekitar 25 orang dilaporkan sedang berkumpul di sebuah kafe sambil menenggak minuman keras. Dari kelompok itu, beberapa orang tiba-tiba melempar gelas ke jalan, kemudian beranjak menuju lokasi dua santri yang tengah membeli sate, lalu melakukan penyerangan secara fisik, termasuk penusukan.

Polisi bergerak cepat menyikapi kasus ini. Mengutip dari CNNIndonesia.com, Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan, menyampaikan bahwa kepolisian telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan ini.

Penangkapan berlangsung secara bertahap sejak laporan pertama, hingga berhasil menangkap terduga pelaku utama penusukan pada Senin malam.

Baca Juga: KDRT dan An-Nisa Ayat 34: Tafsir yang Berkeadilan

“Kami telah melakukan penangkapan, awalnya dua orang diamankan bersama masyarakat, lalu bertambah menjadi tiga orang. Dari lima orang ini, kami mendapatkan nama pelaku lainnya, yang berhasil ditangkap pada Senin malam pukul 23.00,” ungkap Suwondo.

Ia juga menyampaikan bahwa kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan berkomitmen menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah Yogyakarta.

Tak hanya para santri, elemen masyarakat lainnya seperti mahasiswa, Banser, Pagar Nusa, Fatayat, Ansor, serta perwakilan PWNU DIY turut hadir dalam aksi solidaritas ini.

Kehadiran massa yang mencapai ribuan orang menyebabkan kepadatan lalu lintas di sekitar Mapolda DIY, namun petugas kepolisian terus melakukan pengaturan agar arus tetap kondusif.

Baca Juga: Pernikahan Dini Prespektif Maqashid Syariah

Selain berunjuk rasa, para peserta aksi juga melangsungkan doa bersama atau istigasah di halaman Mapolda DIY sebagai bentuk dukungan moral terhadap para korban.

Mereka berharap aksi damai ini dapat mendorong penyelesaian kasus secara adil dan menjadi peringatan bagi pihak berwenang untuk lebih memperhatikan peredaran minuman keras yang kerap menjadi pemicu tindak kekerasan.

Aksi berjalan damai hingga selesai tanpa adanya insiden yang mengganggu ketertiban.

Profil Penulis
tsaqafriend
tsaqafriend
Penulis Tsaqafah.id

40 Artikel

SELENGKAPNYA