Tsaqafah.id – Menggunakan make up atau riasan wajah mafhum dipahami menjadi opsi sejumlah perempuan tak terkecuali muslimah. Ada aneka jenis make up yang terbuat dari berbagai unsur kimia. Di antara ragam make up itu, sering dijumpai makeup water proof dan water-resistant yang sama-sama menawarkan riasan tahan lama dan anti luntur meski terkena air maupun keringat.
Meski serupa, karakteristik make up waterproof dan water-resistant memiliki perbedaan. Dibanding make up water-resistant, make up waterproof memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap air sehingga bisa digunakan untuk beraktivitas di air sekalipun dan tidak akan luntur. Dari segi formula, make up waterproof umumnya mengandung dimethicone yaitu salah satu bentuk dari silikon. Sifat dimethicone adalah dapat mengisi pori-pori sehingga membuat riasan lebih halus dan flawless.
Sementara itu, make up water-resistant memiliki kandungan yang lebih ringan sehingga masih bisa luntur apabila terkena air atau tergosok. Sejumlah perempuan memilih make up water-resistant untuk pemakaian sehari-hari dan menghindari pemakaian make up waterproof berlebih. Sifat make up waterproof yang menyumbat pori-pori seringkali dianggap menyebabkan masalah-masalah kulit seperti komedo dan jerawat.
Baca juga: Sikap Wajar atas Mestruasi yang Diajarkan Rasulullah
Yang Perlu Diperhatikan saat Berwudhu
Wudhu adalah salah satu syarat sahnya sholat. Apabila wudhu tidak sah maka sholat juga tidak sah. Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in menerangkan, sebelum mengerjakan sholat, seseorang harus bersih dari hadast kecil maupun hadast besar. Wudhu adalah cara bersuci dari hadast kecil. Syekh Salim bin Sumair dalam kitab Safinatun Najah menuliskan, salah satu syarat berwudhu adalah bersihnya anggota wudhu dari sesuatu yang mencegah sampainya air pada kulit.
Imam Abu Syuja’ dalam kitab Fathu al-Qarib menyebutkan ada enam fardhu wudhu yang harus dilakukan agar wudhu menjadi sah. Yaitu niat, membasuh seluruh wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap sebagian kepala atau sebagian rambut kepala, membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dan tertib atau berurutan. Dengan demikian, wajah, tangan, kepala, dan kaki adalah anggota wudhu yang wajib dibasuh saat berwudhu.
Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa pemakaian make up waterproof yang menahan air masuk ke pori-pori tidak sah untuk berwudhu. Bagi muslimah yang menggunakan make up waterproof harus menghapus terlebih dahulu riasan yang digunakan. Sebab, make up biasanya digunakan di bagian-bagian tubuh yang menjadi anggota wudhu. Beberapa produk make up yang bersifat waterproof biasanya adalah foundation, bedak, lipstick, pensil alis, blush on, eye shadow, dan maskara. Meski tidak sejamak riasan wajah, penggunaan kutek atau cat kuku waterproof juga perlu diperhatikan.
Baca juga: Kenapa Perempuan Harus Berhati-hati dalam Berfoto?
Cara membersihkannya bisa menggunakan produk-produk pembersih wajah yang dijual di pasaran asal benar-benar bisa mengangkat make up dengan sempurna. Kini ada beragam pilihan pembersih wajah yang bisa disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing seperti micellar water, milk cleanser, cleansing oil, cleansing balm, clay cleanser, cleansing gel, facial foam, exfoliating cleanser, hingga cleansing wipes. Untuk lebih berhati-hati bisa juga melakukan double cleansing agar pori-pori terbebas dari segala sumbatan.
Bagaimana dengan make up water resistant? Make up jenis ini lebih aman digunakan saat berwudhu karena bisa hilang saat dibasuh dengan air. Tapi sekali lagi, pada prinsipnya, pastikan betul-betul bahwa tidak ada riasan yang menghalangi masuknya air ke kulit ya, fren!
Tonton video tutorial wudhu muslimah ber-make up di sini.