Belajar pada Karakter Patrick Star Perspektif Agama dan Filsafat

Belajar pada Karakter Patrick Star Perspektif Agama dan Filsafat

15 Juli 2023
315 dilihat
1 menit, 52 detik

Tsaqafah.idSiapa yang tidak kenal Patrick Star? Salah satu tokoh sentral dari animasi SpongeBob yang tak kenal rasa menderita sebagai salah satu penghuni di Bikini Bottom, pasti tidak asing lagi bagi orang yang pernah melihat animasi ini.

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Global TV—yang sekarang menjadi GTV—karena sudah lama menampilkan animasi SpongeBob SquarePants.

Animasi ini sangat disarankan untuk anak-anak kecil sebagai pembantu mereka berimajinasi demi terciptanya karakter yang kreatif dan inovatif di masa mendatang, walaupun ada dilema yang dilakukan KPI terkait penyensoran sebagian tubuh Sandy.

Siapa yang tidak kenal Patrick Star? Salah satu tokoh sentral dari animasi SpongeBob yang tak kenal rasa menderita sebagai salah satu penghuni di Bikini Bottom, pasti tidak asing lagi bagi orang yang pernah melihat animasi ini.

Patrick juga menjadi tokoh sentral untuk terciptanya animasi SpongeBob agar tetap hidup juga menggelikan. Walaupun terlihat sebagai tokoh yang pemalas, namun ada beberapa pelajaran yang masih selaras untuk kehidupan kita.

Baca juga: Belajar Ekologi sampai Ekofeminisme Lewat Film Animasi Ghibli “Princess Mononoke”

Saya teringat dalam kitab al-Hikam dari karangan ulama besar Ibnu Atho’illah as-Sakandari, maqam (kedudukan) manusia terdapat dua wilayah. Pertama, Asbab yang berarti kedudukan manusia yang harus melewati kerasnya perjalanan dunia terlebih dahulu untuk bertahan dari segala bahtera dunia.

Kedua, Tajrid yang berarti kedudukan manusia yang perjalanan melewati kerasnya dunia sudah ditanggung oleh Tuhan yang Maha Esa atau kata lain tidak menyibukkan diri untuk mengejar hal-hal dunia. Walaupun hidup semua manusia terdapat ulur tangan dari Tuhan, tetapi ada perbedaan mengenai tingkat kesulitan yang dihadapi.

Pada hal ini, Patrick memiliki potensi sebagai makhluk Bikini Bottom yang mempunyai kedudukan Tajrid, bagaimana tidak dalam melakukan aktivitasnya, dia tidak menyibukkan diri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Tentang Haji, Le Grand Voyage Jadi Film Terfavorit

Patrick juga karakter yang beraliran Nietzchean (penganut aliran filsafat Nietzche), dalam buku yang ditulis oleh Setyo Wibowo ‘Gaya Filsafat Nietzche’, jika Nietzche membagi kedudukan manusia pada tiga tingkatan; manusia yang seperti unta dengan gaya penakut sehingga bisa diperbudak, manusia yang seperti singa dengan gaya yang penuh keberanian sehingga akan terjebak dilubang kehancuran, dan manusia yang seperti balita/anak kecil dengan gaya mengambang dan melampaui hukum salah dan benar.

Nietzche menginginkan adanya manusia yang seperti balita dan Patrick telah melakukannya. Bagaimana tidak, dia yang berbeda dengan tokoh utamanya SpongeBob, seperti diperbudak oleh tuannya Crab dan juga berbeda dengan Plankton yang terus memberanikan diri mencuri resep Krabby Patty padahal selalu gagal.

Dia seakan mengalir tanpa dasar, menari dengan penuh apa adanya, tidak merasakan derita hidup di Bikini Bottom dan bahkan mencintai takdirnya. Hal ini selaras dengan ucapan masyhur Nietzche “Fatum brutum amor fati”.

Profil Penulis
M Q Zaka
M Q Zaka
Penulis Tsaqafah.id

1 Artikel

SELENGKAPNYA