Tsaqafah.id – Usianya sudah tidak lagi muda, tapi semangatnya masih tinggi dalam membela dan memperjuangkan agama Allah. Ia adalah salah seorang perempuan yang hidup di zaman Rasulullah hingga Khulafaur Rasyidin.
Namanya Khansa binti Amru. Ia dikenal sebagai seorang penyair bangsa Arab. Syair-syairnya berisi gubahan motivasi. Tak heran jika apa yang ia ucapkan selalu menjadi penyemangat bagi orang di sekitarnya. Lebih-lebih ketika ia sudah masuk Islam, syairnya memang berisi tentang motivasi dan semangat yang ditujukan kepada para pejuang Islam.
Khansa binti Amru memiliki empat orang putra. Sejak kecil anaknya diajarkan untuk tidak takut dalam membela Islam termasuk dalam berperang. Selain itu, ia juga mengajarkan anak-anaknya dalam bersyair.
Pada tahun 14 Hijriyah, tepat ketika masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab, Islam akan menghadapi perang melawan Persia. Khalifah Umar bin Khattab menyiapkan pasukan dari pihak Islam. Semua kabilah dikerahkan untuk mengikuti perang ini. Apalagi jumlah pasukan lawan lebih banyak.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Khansa binti Amru. Keempat anaknya ikut dalam barisan yang mengangkat senjata. Sementara ia sendiri juga ikut serta dalam barisan para wanita yang menjadi perawat untuk menolong para pejuang muslim yang terluka sekaligus memberikan semangat kepada para pejuang.
Baca Juga: Rihana, Wali Perempuan yang Menghabiskan Waktunya untuk Beribadah
Sebelum memulai peperangan, Khansa binti Amru mengumpulkan keempat anaknya. Ia mulai menasehati mereka.
“Wahai anak-anakku, kalian telah memilih agama ini dengan rela hati. Kalian juga berhijrah dengan sukarela. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain-Nya, sesungguhnya kalian sekalian adalah putra seorang laki-laki dan seorang perempuan. Aku tidak pernah mengkhianati ayah kalian dan aku juga tidak memburuk-burukkan saudara-saudara kalian. Aku tidak pula merendahkan keturanan kalian juga tidak memutus tali persaudaraan. Kalian sudah mengetahui pahala yang Allah persiapkan untuk kaum muslim dalam berperang melawan kaum kafir. Ketahuilah, sesungguhnya kampung yang kekal lebih baik dari pada kampung yang binasa!”
Khansa binti Amru melanjutkan nasehatnya, “Wahai orang yang beriman! Sabarlah dan sempurnakanlah kesabaran kalian itu! Teguhkan kedudukan dan patuhlah kepada Allah. Semoga kalian menjadi orang yang beruntung”. Keempat putranya dengan khidmat mendengarkan nasehat ibunya.
Sebelum mengakhiri pembicaraan, Khansa bintu Amru berkata lagi. “Jika kalian bangun besok pagi, insyaallah kalian dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk ikut berperang dengan musuh. Gunakan segala pengalaman dan ilmu serta mohonlah pertolongan Allah. Sementara jika kalian melihat api pertempuran, maka masuklah dan cari sumbernya. Semoga kalian berhasil dan mendapat balasan di kampung abadi serta tempat tinggal yang kekal”.
Hari peperangan telah tiba, berangkatlah ibu dan keempat anak ini ke barisan perang kaum muslim sesuai dengan posisi masing-masing. Nasehat sang ibu benar-benar dipegang teguh. Mereka terus maju menghadapi para musuh tanpa gentar.
Pasukan muslim berjumlah sekitar 41.000 harus menghadapi pasukan Persia yang berjumlah kurang lebih 200.000. Meskipun datang dengan jumlah yang lebih sedikit, tetapi atas pertolongan Allah, pasukan muslim dapat memenangkan peperangan.
Baca Juga: Kisah Pertemuan Dua Wali Allah
Khansa binti Amru yang berada pada barisan para wanita tiba-tiba didatangi oleh seseorang yang mengabarkan sebuah berita. Keempat anaknya meninggal di medan perang.
Mendengar kabar tersebut, Khansa binti Amru tetap tenang bahkan gembira. Hatinya tidak tidak berguncang. Ia kemudian memuji kepada Allah Swt. “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dan mensyahidkan mereka. Aku mengharapkan dari Tuhanku agar kami dikumpulkan di tempat yang kekal dengan rahmat-Nya”.
Setelah mendengar kematian putra-putranya, Khansa binti Amru kembali ke Madinah. Betapa ikhlas hati Khansa binti Amru yang telah merelakan keempat anaknya untuk menjadi syuhada’ dalam medan perang. Oleh karean itu ia dijuluki sebagai ummu syuhada’, yang bermakna ibu dari orang-orang yang mati syahid.
Khansa binti Amru telah memberikan teladan, bahwa berjuang di jalan Allah, ia rela mengorbankan segalanya termasuk anak-anaknya.
*Sumber: Imron Mustofa. 2017. Perempuan-Perempuan Surga. Yogyakarta: Laksana.