Tsaqafah.id – Pada Ahad (22/12/2/24) bertempat di Ballroom Hotel Pandanaran Semarang telah terlaksana Halaqah Nawaning Jateng-DIY. Event ini adalah pertemuan antar Nawaning se-Jawa Tengah dan DIY, di mana para nawaning (putri para kiai) akan mengemban tugas kepengasuhan pondok pesantren di masa depan. Halaqah Nawaning Jateng-DIY diadakan sebagai persiapan menuju Halaqah Nasional Nawaning.
Diikuti sekitar 300 peserta, yaitu para nawaning se-Jateng dan DIY, acara berlangsung meriah. Menurut Ibu Nyai Aminah Hadlor, pengasuh PP. Al-Islah Semarang selaku salah satu pembina dari Nawaning, mengatakan bahwa acara Nawaning dimaksudkan untuk memperkuat ikatan silaturahim antar pondok pesantren, di mana para nawaning kedepannya akan mengemban amanah melanjutkan estafet kepengasuhan pondok pesantren.
Baca juga Malmingan, Tahlilan, dan Jagongan: Simbol Keselarasan Sosial
“Sebenarnya masih banyak juga forum silaturahmi antar pengasuh pondok pesantren,tetapi dengan halaqah seperti nawaning ini harapannya juga jadi event pengembangan diri dalam mempersiapkan estafet kepemimpinan pondok pesantren kedepannya. Dengan adanya acara-acara seperti ini kita bisa juga saling bertukar pikir, saling membekali dan dan diskusi. Ini penting sekali terlebih tantangan pondok pesantren itu semakin beragam”, ungkap Bu Nyai Aminah yang ditemui di sela-sela acara event Nawaning Jateng-DIY.
Dalam acara kali ini juga turut mengundang beberapa pembicara, yaitu Ning Hj. Iffat, Lc, M. Ag., Ibu Widji Lestari, M.Psi, dan Ning Hj. Inaya Wulandari Wahid, S.sn. dan dimoderatori oleh Ning Nailil Maghfiroh, S.Pd.
Banyak materi-materi yang menarik dibawakan oleh para narasumber, mulai dari membimbing santri masa kini dengan penguatan koneksi spiritual, solusi psikologis bagi perempuan pesantren, sampai peran sosial perempuan pesantren.
Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Banyak pertanyaan yang ditanyakan oleh para peserta dengan berbagai pembahasan yang lebih eksploratif. Di akhir acara, pada event Nawaning Jateng-DIY menghadirkan fashion show dari busana muslimah karya para Nawaning dan Beauty Class dari Wardah Cosmetics, Skin Clinic, dan Seby Clinic.
Baca juga Mengapa Kaum Tradisionalis Lebih Permisif dalam Memberi Panggung kepada Figur-figur Baru?