Cara bermuamalah dan menciptakan romantisme dengan istri adalah dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam, yang menunjukkan sifat-sifat kepemimpinan, kasih sayang, kesetiaan, dan pengertian. Beliau adalah contoh yang sempurna dalam menjalankan peran sebagai suami yang baik dan adil.
Tsaqafah.id – Jika ingin mengikuti Nabi Muhammad maka harus mengetahui bagaimana sejarah dan lika-liku kehidupannya. Seorang hakim, tidak akan menjadi hakim yang adil kecuali ia mengetahui bagaimana kepemimpinan Nabi Muhammad dalam menentukan hukum. Seseorang tidak akan sempurna menjadi suami jika ia tidak mengetahui bagaimana cara bermuamalah nabi menjadi sosok suami bagi istri-istrinya.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: « كان رسول الله صلى الله عليْه وسلم إذا صلّى الصبحَ جلسَ في مصلاّه، وجلسَ النّاس حوله حتّي تطلع الشمس، ثمّ يدخل على نسائه امراةً، يسلمُ عليهنّ، ويدعولهنّ، فإذا كان يوم إحداهنّ كان عندها ». رواه الطبراني في المعجم الأوسط [8764]
Dari Ibnu Abas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: Selepas Rasulullah melaksanakan shalat subuh di mushola, beliau duduk bersama jamaah sampai terbitnya matahari, kemudian beliau mengunjungi satu persatu istrinya, mengucapkan salam dan mendoakan kepada mereka. Dan, jika hari itu adalah hari milik salah satu istri beliau, beliau akan menetap bersama (istri)nya. (Diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al-Awsath – 8764).
Baca Juga KDRT dan An-Nisa Ayat 34: Tafsir yang Berkeadilan
Nabi Muhammad membagi dua waktu untuk senantiasa mendatangi istrinya dari aktivitas pagi dan sore hari. Ketika matahari sudah terbit di pagi hari, beliau senantiasa mendatangi satu persatu istrinya untuk mengucapkan salam dan mendoakannya. Kemudian ketika sore hari tiba, tepatnya selesai solat asar beliau mendatangi istri-istrinya kembali untuk menemaninya deeptalk dan membicarakan segala hal yang diresahkan, pun saling bertukar cerita.
Nabi Muhammad tiada hari tanpa mendatangi istri-isrtinya, karena sosok suami di sini merangkap sebagai pengobat hati istri-istrinya, yang setiap hari menemani dan membagi waktu dengan mereka tanpa ada rasa kecemburuan. Bentuk romantisme beliau seperti memberikan dukungan emosional dan materi kepada mereka, serta memastikan bahwa mereka merasa dicintai dan dihargai.
Lalu gambarannya di zaman sekarang, bagaimana nasib seorang istri yang diabaikan oleh suaminya sehari semalam, seminggu, bahkan berbulan-bulan?
Baca Juga Lima Platform yang Bisa Kamu Jadikan Tempat Belajar Fikih Wanita
Nabi Muhammad dengan segala kesibukannya, dan beratnya tanggung jawab umat yang dibebankan kepada beliau, masih memberikan waktu di malam hari untuk begadang menemani satu persatu istri-istrinya. Beliau mendengarkan candaan dan cerita-cerita mereka hingga malam hari.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun beliau memiliki tanggung jawab yang besar terhadap umat Islam, Nabi Muhammad tetap memprioritaskan hubungan pribadi dengan istri-istrinya. Ini adalah contoh yang penting bagi umat Islam untuk mengerti bahwa menjaga romantisme keluarga adalah bagian integral dari agama Islam.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua malam Nabi Muhammad dihabiskan dengan istri-istrinya. Ada banyak malam di mana beliau beribadah, memikirkan umat, dan mendapat wahyu dari Allah. Kesetiaan dan perhatian beliau terhadap istri-istrinya tidak pernah menghalangi tanggung jawab dan komitmen beliau sebagai pemimpin umat Islam.
Lalu, bagaimana nasib laki-laki zaman sekarang yang lebih suka bekerja seharian kemudian di malam harinya mereka asik nongkrong dengan kawan-kawannya hingga larut malam kemudian pulang ke rumah membawa rasa lelah? Yang ia dapati kemudian istrinya sudah tertidur pulas diatas ranjang, dan akhirnya ia pun berbaring menyusuli tidur di sebelahnya. Interaksi dan komunikasi antara suami-istri semacam ini tidak terjalin dengan baik.
Baca Juga Pernikahan Dini Prespektif Maqashid Syariah
Hadis di atas menegaskan bahwa bagaimana cara bermuamalah dan menciptakan romantisme dengan istri adalah dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam, yang menunjukkan sifat-sifat kepemimpinan, kasih sayang, kesetiaan, dan pengertian. Beliau adalah contoh yang sempurna dalam menjalankan peran sebagai suami yang baik dan adil.
Realitanya, perkembangan teknologi dalam zaman modern memberikan kemudahan bagi pasangan suami istri untuk terus berkomunikasi dan menjaga hubungan mereka. Berbagai alat komunikasi seperti pesan teks, panggilan video, media sosial, dan aplikasi pesan instan memungkinkan pasangan untuk tetap terhubung satu sama lain, bahkan ketika jarak memisahkan.
Maka, dari perkembangan zaman ini dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad, pasangan suami istri dapat menciptakan lingkungan yang penuh ketenangan, kasih sayang, dan harmoni dalam rumah tangga mereka. Hubungan yang dibangun berdasarkan ajaran beliau akan membawa berkah dan keberkahan dalam kehidupan suami istri.