Islamku islammu islam gak ya? (Nusantara)
Islamku islam konde, islam yang memerintahkan umatnya untuk senantiasa menutup auratnya, tanpa menutup senyum dengan yang lainnya.
Islamku islam blangkon, islam yang menyatu dengan adat tanpa sedikitpun melanggar syariat.
Islamku islam surjan, islam yang mengajarkan sirojan sebagai pelita penerang bagi siapa saja yang butuh pertolongan tanpa membeda-bedakan.
Islamku islam sarungan, islam yang mengajarkan menunduk sebagai lambang tata krama dan boleh membenci hanya pada diri sendiri.
Islamku islam kidung, islam yang melebur dalam pujian dan nada-nada setelah adzan tanpa membidah-bidahkan.
Islamku islam wayang, islam yang lembut dalam mendakwahkan wayahe sembayang tanpa mengharam-haramkan.
Islamku islam nyadran, islam yang mengajarkan wasilah untuk mengingat pada kematian tanpa mensyirik-syrikan.
Islamku islam keris, islam yang berbudaya menjaga pusaka martabat bangsa seperti ajaranmu wahai baginda.
Islamku islam berkat, islam yang mengajarkan salalu mensyukuri nikmat untuk berbagi pada saudara juga tetangga.
Islamku islam halal bi halal, islam yang mengajak menyambung tali persaudaraan, serta merayakan keberkahan makan-makan setelah puasa satu bulan.
Islamku islam memahu hayuning buwano, islam yang siap mempercantik ibu bumi yang sudah cantik, sebagai hadiah dari Tuhan.
Islamku islam menara, islam yang bijakasana mampu berakulturasi pada agama yang dibawa kaum brahmana.
Islamku islam Nusantara, islam yang damai menebar manfaat pada umat dan juga membawa peradaban Rahmatan Lil alamin untuk Dunia.
Dan islamku islam ahli bidah, islam yang mengoptimalkan akal pikiran pada ibadah muammalah.
Namun aku islam, tetapi merasa belum islam karena aku sering merasa bawah aku lebih islam dari mereka yang berislam.
Baca Juga Cerpen Ghassan Kanafani: Surat dari At-Tira
LAULAKA YA MUHAMMAD
Demi Cinta
Aku remuk-remuk dendam itu
Demi Cinta Aku robohkan kepentinganku
Demi Cinta Aku hancurkan kekaguman pada diri sendiri
Demi Cinta
Aku buang pandangan buruk
Tentang kamu-kamu.
Tetapi, Demi Cinta
Aku tak rela orang lain tersakiti
Agama lain tersakiti, suku lain tersakiti
Dan berbagai kelas yang mengatasnamakan kelas.
Demi Cinta, Aku harus meleleh lalu padam
Demi Cinta, Aku hadang-hadang diriku sendiri
Agar tersungkur di haribaan-Mu
Demi Cinta
Orang lain boleh mengataiku semaunya
Tetapi, Demi Cinta
Aku bungkam mulutku tentang mereka
Sebab, Cinta itu sunyi
Yang kata-kata tak menemukan bentuknya.