Islam Menyuruh Kita untuk Mengubah Insecure Menjadi Lebih Banyak Bersyukur

Islam Menyuruh Kita untuk Mengubah Insecure Menjadi Lebih Banyak Bersyukur

21 Juni 2021
1167 dilihat
2 menits, 54 detik

Tsaqafah.id – Pernahkah kamu mengalami insecure di dalam hidupmu? Pasti pernah. Semua orang pasti pernah mengalaminya, entah itu disadari ataupun tidak. Insecure merupakan perasaan tidak aman. Ketidakamanan atau insecurity ini bisa terjadi ketika kamu merasa malu, kekurangan, bersalah, atau bahkan tidak mampu.

Saat seseorang mengalami ketidakamanan, mereka akan cenderung hidup dalam ketakutan dan semakin merasa tidak percaya diri. Akibatnya dia akan menjadi pribadi yang introvert atau mengurangi interaksi dengan orang lain.

Salah satu penyebab dari datangnya insecurity ini adalah cara kita berpikir tentang diri kita. Seringkali kita menilai rendah diri kita tanpa sadar dengan kelebihan yang kita punya, sehingga berujung pada rasa tidak percaya diri. Kalau menurut generasi sekarang terlalu overthinking istilahnya.

Selain dari cara berpikir, insecure juga bisa dipicu dari luar. Contohnya omongan orang disekitar kita. “Kok kamu gendutan sih. Mata kamu sipit banget. Sekarang kamu jerawatan yah,” dan masih banyak lagi celotehan orang kepada kita.

Namun hal itu kembali lagi kepada diri kita, bagaimana cara kita menyikapinya, dan bagaimana kita bisa survive dari keadaan tersebut.

Dibilang mudah juga tidak bisa, karena ini menyangkut mental kita. Apapun yang kita terima dari orang lain (hal negatif) itu akan selalu kita ingat dan bisa berujung pada stress. Kemudian bagaimana caranya agar kita bisa melewati insecure?

Jawabannya simple yaitu bersyukur. Bersyukur atas segala hal-hal yang kita miliki.

Baca Juga: Inilah yang Perlu Kamu Persiapkan Sebelum Menikah

Terkadang kita perlu bersyukur atas hal-hal yang sederhana dalam hidup kita. Tidak usah melihat terlalu jauh. Just enjoy the fact. Kita dapat makan, kita bisa minum, kita bisa merasakan sehat, dan hal-hal basic lainnya. Karena tak banyak orang yang tidak bisa merasakan nikmat itu.

Jangan khawatir, Allah itu selalu menciptakan yang terbaik untuk semua makhluknya. Kita hanya perlu berterimakasih kepada-Nya. Karena semakin kita bersyukur dan mencintai pencipta kita, maka kita akan semakin mudah untuk mencintai apapun yang ada pada diri kita.

Kalau bisa kita hitung sebenarnya sangat banyak nikmat yang Allah kasih buat kita. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah An-Nahl ayat 18.

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (Q.S. An-Nahl [16] : 18).

Dengan bersyukur hidup kita akan dipenuhi keberkahan, terhindar dari segala penyakit hati, meningkatkan keimanan kita, dan ditambah kenikmatan kita. Bukankah Allah sangat pemurah kepada kita? Allah lah yang menciptakan kita. Lalu orang lain yang seenaknya mencemooh kita bukankah sama dengan menghina ciptaan Allah?

Dalam Qur’an Surah At-Tin Ayat 4 saja sudah dijelaskan bahwa Allah menciptakan kita (manusia) dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Lalu siapa mereka yang menilai diri kita? Bukankah mereka juga sama dengan kita yaitu makhluk Allah yang sempurna.

Bersyukur itu hal basic bahkan bisa dibilang sangat basic. Mungkin yang susah adalah ikhlasnya. Tetapi kalau kita pelan-pelan mau belajar untuk menerima, pasti kita bisa.

Contoh simpelnya ketika kita bangun di pagi hari jangan lupa untuk berterimakasih kepada Allah bahwasanya kita masih bisa bangun dan beraktifitas. Atau ketika bercermin ucapkanlah pada diri sendiri bahwa “you are the best, kamu hebat, terimakasih telah bertahan dan berjuang, semangat untuk hal-hal yang menantimu di depan.”

Baca Juga: Memahami Perilaku Konsumtif Muslim Milenial dan Bagaimana Menyikapinya

Hal-hal sederhana itulah yang akan membuat kita selalu positif dalam berpikir. Hal itu juga akan menambah rasa cinta kita terhadap diri sendiri dan melupakan rasa insecure yang mengganggu kita sebelumnya.

Walaupun sebenarnya rasa insecure itu sangat diperlukan. Karena manusia harus memiliki keresahan, agar kita bisa improvement diri kita menjadi the best part of us. Tapi balik lagi, itu semua tergantung persepsi dan cara kita menyikapinya.

”Kalau kita bisa mengubah sesuatu yang negative, sesuatu yang ga enak menjadi sesuatu yang positif, lama-lama kita nggak akan menjadi tersakiti”, ucap Cinta Laura, dikutip dari channel youtube: PUELLA ID.

Ingat bahwa Allah lah yang menciptakan kita. Kita hanya harus mendengarkan perintah Allah bukan omongan dari orang lain yang bisa membuat kita sakit hati. Berhenti berpikir kalau kamu itu bodoh, jelek, dan tidak berguna. Karena kita semua hebat pada porsi dan bidangnya masing-masing.

Just be yourself dan jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan, entah itu sulit atau baik. Karena pada setiap keadaan pasti ada hal kecil yang bisa kita syukuri.

Profil Penulis
Zahrotushsufa Zahida Khoirina
Zahrotushsufa Zahida Khoirina
Penulis Tsaqafah.id
Lahir di Sragen, 27 November 2001. Mahasiswi Komunikasi di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Mempunyai mimpi setinggi langit tapi hobi rebahan. Selain itu, menyanyi, traveling, dan ngemil juga menjadi hobi saya. Nggak suka olahraga padahal dulunya anak Paskibra. Kalau lucu silahkan tertawa, kalau nggak ya skip aja. Make it simple :). Email : zahrotushsufazahida@gmail.com

2 Artikel

SELENGKAPNYA