Apa itu cinta ?
Cinta bukanlah sekedar ucapan
Serta cinta bukanlah sekedar tulisan
Bukan pula mengumumkan kepada semua orang tentang kekasihmu
Cinta adalah Rahasia antara kamu dengan Tuhanmu
Cinta itu Pertanyaan, Perhatian Rasa Khawatir dan Perasaan yang Indah
Cinta itu muncul bila sering bertemu dan saling bersapa…
Cinta itu Abadi selamanya
***
Ketika mentari telah mulai tenggelam
Aku pun melihat seyummu yang berada di sampingku
Aku pun tak mampu berkedip sedikitpun ketika menatap matamu
Sebab, bagiku matamu sangat sempurna
Dan hari itu
Aku telah merasakan lirih denyut nadimu
Bahkan detakan keras akan jantungmu
Sungguh harum nafasmu
Dan aku pun jadikan pelabuhan indah dalam alam mimpi
Segala jiwa ini, hidup ini, dan hati ini
***
Baca Juga: Sepilihan Puisi Fas Rori: Duka Kopi
Ketika mentari telah mulai tenggelam
Aku pun melihat seyummu yang berada di sampingku
Aku pun tak mampu berkedip sedikitpun ketika menatap matamu
Sebab, bagiku matamu sangat sempurna
Dan hari itu
Aku telah merasakan lirih denyut nadimu
Bahkan detakan keras akan jantungmu
Sungguh harum nafasmu
Dan aku pun jadikan pelabuhan indah dalam alam mimpi
Segala jiwa ini, hidup ini, dan hati ini
***
Apa itu cinta ?
Cinta bukanlah sekedar ucapan
Serta cinta bukanlah sekedar tulisan
Bukan pula mengumumkan kepada semua orang tentang kekasihmu
Cinta adalah Rahasia antara kamu dengan Tuhanmu
Cinta itu Pertanyaan, Perhatian Rasa Khawatir dan Perasaan yang Indah
Cinta itu muncul bila sering bertemu dan saling bersapa…
Cinta itu Abadi selamanya
Ketika mentari telah mulai tenggelam
Aku pun melihat senyummu yang berada di sampingku
Aku pun tak mampu berkedip sedikitpun ketika menatap matamu
Sebab, bagiku matamu sangat sempurna
Dan hari itu
Aku telah merasakan lirih denyut nadimu
Bahkan detakan keras akan jantungmu
Sungguh harum nafasmu
Dan aku pun jadikan pelabuhan indah dalam alam mimpi
Segala jiwa ini, hidup ini, dan hati ini
***
Baca Juga: Sepilihan Puisi Chusnul C: Waktu dan Aku
Aku, hanyalah sebagai penikmat rindumu saja
Dan hanya anginnya yang membawa padaku
Menyebar bagaikan seluruh saraf di kepalaku
Yang memaki sanubari tentangmu
Pada awan yang selalu berdampingan dengan langit
Pada angin yang selalu bertiup setiap saat
Melalui rasa amat dingin yang telah tercipta
Sampaikanlah rasa ini untuknya
Mungkin langit yang terlalu membisu
Untuk mengungkapkan segala rasa tentang dirimu
Senyummu pun meracuni sebagian jiwaku
Sampai hatiku, serta benakku selalu
***
Rindu, hanya bagaikan pena serta secarik kertas
Lalu ku mengambil pena, kemudian mulai mengayunkan
menarilah dengan puas, ia pada secarik kertas yang polos
dengan menirukan gerakkan tangan, serta merangkai huruf nan merangkai kata
Dalam redup hanya sekilas saja kutangkap bayangan wajah indahmu
Namun, bayang wajahmu yang tak mampu kusentuh sedikitpun kala ini
Sebab jarak antara kita memisahkan begitu jauhnya
Dan dari jarak inilah rindu pun hadir
Rindu yang entah kapan dapat terobati