Tsaqafah.id Syair Lam Yahtalim berisi tentang ciri-ciri Rasulullah Saw, syair ini berisi bait-bait yang menerangkan keistimewaan-keistimewaan Rasulullah Muhammad Saw. Jika kita mengunjungi pondok-pondok pesantren di Nusantara maka syair ini akan akrab dilantunkan para santri menjelang ngaji kitab yang biasa diselenggarakan secara bandongan.
Dalam kitab Maraqi Al-Ubudiyah yang ditulis oleh Imam Nawawi Al-Bantani, di mana merupakan Syarh dari kitab Bidayah al-Hidayah yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali. Imam Nawawi mengutip Nadhom Lam Yahtalim yang pernah diungkapkan oleh Al-Bahr al-Basith.
Berikut bunyi syair Lam Yahtalim yang berisi tentang keistimewaan-keistimewaan dan kekhususan Nabi Muhammad Saw;
لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طٰهُ مُطْلَقًا اَبَدًا
Lam yahtalim qaththuthaahu mutlaqan abada
Nabi Muhammad tidak pernah bermimpi junub
وَمَا تَثَا ئَبَ أَصْلًا ِفى مَدَى الزَّمَنِ
Wa maa tatsaa aba ashlan fii madazzamani
Tidak pula pernah menguap selama hidupnya
مِنْهُ الدَّوَا بُّ فَلَمْ تَهْرَبْ وَمَا وَقَعَتْ
Minhuddawaabu falam tahrob wa maa waqa’at
Binatang-binatang pun tidak lari menjauh darinya
ذُبَابَةٌ أَبَدًا فِى جِسْمِهِ الْحَسَنِ
Dzubaabatun Abadan fii jismihil khasani
Dan seekor lalat tak pernah hinggap di tubuhnya yang indah
بِخَلْفِهِ كَأَ مَامٍ رُؤْيَةٌ ثَبَتَتْ
Bikholfihi ka a maamin ru’yatun tsabatat
Yang ada di belakang tampak nyata seperti di hadapannya
وَلَايُرٰى أَثْرُ بَوْلٍ مِنْهُ فِى عَلَنِ
Walaa yuraa atsru baulin minhu fii ‘alani
Tiada pernah terlihat bekas air seni yang dikeluarkannya
وَقَلْبُهُ لَمْ يَنَمْ وَالعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ
Waqalbuhu lam yanam wal’ainu qad na’asat
Meski matanya terpenjam namun hatinya selalu terjaga
ولَايُرٰى ظِلُّهُفِي الشَّمْسِ ذُوْ فَطَنِ
Walaa yuraa dhilluhu fissyamsi dzuu fathani
Orang berakal tiada melihat bayangannya di bawah cahaya sang surya
كِتْفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْ مًا اِذَا جَلَسُوْا
Katfaahu qad ‘alatan qauman idzaa jalasuu
Pundaknya tampak lebih tinggi dari pundak kaumnya saat duduk bersama
عِنْدَ الْوِ لَادَةِ صِفْ يَا ذَا بِمُخْتَتَنِ
‘indalwi laa dati shifyaa dzaan bi mukhtatani
Ketahuilah saat terlahir ia sudah dalam keadaan dikhitan
هَذِي الْخَصَا ئِصَ فَاحْفَظْهَ تَكُنْ أۤمِنًا
Hadziil khoshoo I sho fakhfadhha takun a mina
Perhatikanlah berbagai keistimewaan ini
مِنْ شَرِّ نَارٍ وَسَرَّ اقٍ وَمِنْ مِّحَنِ
Minhu syarri naarin wa sarraqin wa min mikhani
Engkau akan aman dari bahaya api, para pencuri, dan fitnah kehidupan
Baca juga: Kepemimpinan dan Tiga Pesan Rasulullah bagi Pemimpin
Mengenai keistimewaan, kekhususan, dan ciri-ciri termasuk ciri fisik yang dimiliki Kanjeng Nabi Muhammad Saw juga disebutkan lebih lengkap oleh Imam At-Tirmidzi rahimahullah dalam kitab Asy-syamail al-Muhammadiyah.
Ayo hafalkan keistimewaan-keistimewaan Rasulullah Saw sebagai teladan yang luhur untuk kehidupan kita sebagai umat muslim.
Wallahu a’lam
Baca juga: Berkeinginan Menghafal Al-Quran Bagaimana Sebaiknya?