Tsaqafah.id – Memori masa lalu selalu memberikan kesan mendalam bagi sebagian orang dalam membuat keputusan di masa dewasa, hal itu juga dialami oleh Zainul Adzkiya’, pria muda kelahiran Blitar, Jawa Timur sekaligus owner dari toko buku online @literasabuku.
Zainul atau akrab disapa Mas Zen menceritakan bagaimana ia memilih menekuni toko buku online yang dirintisnya sejak 2015, tuturnya dalam live Instagram Tsakatalk 9 yang dipandu moderator Dindra Rizky Rosayanto pada Rabu, 27 November 2024.
Mas Zen terinspirasi oleh pengasuh pesantrennya di kala ia masih sekolah di bangku Madrasah Aliyah (MA). Sudah menjadi kebiasaan para Kyai dan Ustadz di pesantren juga menceritakan pengalaman hidupnya sembari mengisi pengajian kitab. Mas Zen selalu ingat kisah pengasuh pesantren tempatnya belajar waktu itu, di mana beliau juga berjualan buku untuk menambah uang saku sewaktu masih kuliah. Tanpa terasa kisah yang diceritakan oleh gurunya juga ia praktekan sendiri sejak tinggal di Jogja dan menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Baca Juga TSAQATALK #8: Berapapun Gajimu, Mulailah Investasi!
Bagi Mas Zen, atmosfer Jogja sedikit berbeda dari kota lain, terlebih di Blitar, tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Menurut Mas Zen gairah literasi di Jogja sangat hidup dan menawarkan banyak pilihan, ia menuturkan kalau referensi bacaannya bertambah pesat sejak pindah ke Yogyakarta.
Tentu kondisi yang diceritakan Mas Zen banyak dimainkan juga oleh para pegiat literasi, Jogja memang memiliki banyak penerbit buku, selain penerbit mayor yang sudah ada sejak lama melintang dalam industri buku, di Jogja juga dipenuhi penerbit-penerbit independen yang menawarkan banyak pilihan dan genre buku. Hal ini, bagi Mas Zen sayang sekali dilewatkan, dengan mendirikan Literasa Buku ia berharap bisa memperkenalkan lebih banyak buku kepada orang-orang yang tinggal di daerah. Literasa Buku bergerak di penjualan online, yang memungkinkan untuk distribusi buku yang lebih masif dengan jangkauan yang lebih luas.
Baca Juga Menjumpai Kristen Madura, Akhmad Siddiq: Tumbuh atas Rasa Kekeluargaan
Saat ditanya tentang tantangan industri buku di era digital dan gempuran AI, Mas Zen sangat santai sekali menjawabnya (artificial intelligence). Baginya jenis buku digital atau fisik hanya masalah selera. Sementara AI yang dipandangnya sebagai produk zaman, juga memiliki dampak positif jika kita bisa menggunakannya. Mas Zen menuturkan bahwa dengan AI, ia bisa membuat proyeksi penjualan dengan lebih rapi, mencari referensi jawaban cara mendistribusikan buku lebih masif di anak-anak muda di seluruh Indonesia, dan membuat konten.
Sementara tren gempuran video-video pendek yang sekarang membanjiri timeline media sosial kita, Mas Zen justru memanfaatkannya sebagai ajang untuk menggugah minat pada buku, contohya dengan membuat video pendek berisi kutipan buku, di mana bisa memicu rasa penasaran untuk membaca buku. “Teman-teman penjual buku itu juga tidak kalah kreatif ya, mereka bikin video-video buat narik orang ingin tahu tentang sebuah buku,” ungkap Mas Zen.
Literasi tidak hanya soal membaca buku, literasi adalah juga tentang cara mengolah informasi. Termasuk dengan video pendek, Mas Zen ingin mengajak followers/audiences pada tingkat keingintahuan yang lebih. “Video pendek bisa menjadi pemancing untuk memicu rasa keingintahuan,” tegas Mas Zen.
Baca Juga #TSAQATALK7 Building Your Best Self, Kak Bianglala : Journaling Bisa Jadi Alat Evaluasi OVT-mu
Obrolan dengan durasi waktu yang tidak cukup lama atau sekitar 54 menit itu berlangsung antusias, ada yang bertanya tentang cara agar istikamah membaca buku sampai cara membangun literasi di daerah. Mas Zen menjawab bahwa istiqomah bisa dimaknai bermacam-macam, ada yang memaknai istikamah dengan disiplin, jam berapa harus baca buku dengan target sekian dll, tapi ada juga yang memaknainya lebih longgar yaitu setiap ada kesempatan kapan pun itu, setiap ada waktu luang menyempatkan untuk membaca. Bagi Mas Zen yang kedua juga bentuk istikamah, “..setiap ada waktu dilakukan, setiap ada waktu berbuat baik ya berbuat baik,” ungkapnya.
Sementara untuk menumbuhkan gairah literasi, lingkungan menjadi sangat berpengaruh. Orang membaca buku seringkali karena lingkungannya juga membaca. Oleh karena itulah menumbuhkan minat baca bagi Mas Zen adalah soal habit. Dengan masifnya toko buku online termasuk @literasabuku, Mas Zen berharap orang-orang akan lebih mudah mendapatkan buku, sehingga kebiasaan membaca bisa kita bangun dari mana pun dan menjadi habit.
Selamat ya untuk para penanya dalam live #tsaqatalk9 yang mendapat giveaway langsung dari Mas Zen nih..